Dilihat : kali

Usia berapa bayi laki-laki boleh di sunat? Mungkin pertanyaan inilah yang sering menggelayuti pikiran para orang tua yang kebetulan memiliki bayi laki-laki. Bagi pria Muslim, sunat adalah wajib hukumnya dan bukan hanya karena anjuran agama yang membuat seorang anak laki-laki disarankan untuk melakukan sunat tetapi juga karena faktor kesehatan.

Tradisi Sunat di Indonesia

Selama ini mungkin banyak orang yang hanya mengetahui jika sunat merupakan sesuatu yang wajib dilakukan namun kurang mengetahui mengenai latar belakang mengapa hal tersebut diwajibkan. Alasan sebenarnya adalah karena sunat baik untuk kesehatan organ vital laki-laki dan menurut penelitian, hal ini juga dapat mengurangi resiko seseorang terinveksi virus HIV.

Namun jika kita membahas lebih lanjut mengenai proses sunat atau khitan khususnya di Indonesia, ternyata masih banyak orang yang bertanya-tanya mengenai umur yang pas bagi seorang anak laki-laki untuk disunat. Memang tidak dijelaskan secara gamblang mengenai hal ini sehingga banyak orang yang biasanya menunggu kesiapan si buah hati untuk di sunat dan umumnya, di masyarakat Indonesia, sunat dilakukan pada anak laki-laki yang sudah duduk di bangku sekolah dasar, entah itu kelas 4, 5, atau bahkan ada yang baru menjalani sunat ketika si anak duduk di kelas 6 SD.

Usia Tepat untuk Dilakukan Sunat

Banyak sekali orang-orang tua di Indonesia yang menunggu sang buah hati menginjak usia ideal untuk melakukan sunat namun ternyata menurut beberapa pakar kesehatan maupun ahli-ahli agama, usia tepat sunat atau khitan pada anak laki-laki adalah pada saat ia masih balita yaitu ketika ia berusia 8 hari sampai dengan satu tahun. Semakin muda usia si anak laki-laki maka semakin baik bagi mereka.

Hal ini sebenarnya sangat dianjurkan karena pada usia-usia tersebut, sel-sel kulit pada bayi masih sangat muda sehingga darah yang dikeluarkan pada saat proses sunat dilakukan pun juga sangat sedikit. Dan yang dapat menjadi pertimbangan lebih lagi adalah proses penyembuhan yang bisa memakan waktu yang lebih singkat karena luka pada anak bayi biasanya mudah sekali tertutup karena sel-sel kulit yang baru akan cepat terbentuk.

Namun lagi-lagi yang menjadi masalah disini bukanlah si anak tetapi para orang tua yang umumnya merasa khawatir jika sunat dilakukan ketika si anak masih bayi. Padahal rasa sakit yang di alami si bayi biasanya cepat hilang dibanding ketika kita melakukan sunat ketika sudah berusia lebih dari satu tahun sebab anak yang sudah lebih dewasa biasanya akan fokus pada rasa sakit tersebut ketimbang keadaan di sekitarnya.

Jika Anda masih takut untuk melakukan sunat pada bayi, maka carilah alternatif lain dengan penggunaan teknologi yang lebih canggih.