Dilihat : kali
Penis Menggelembung saat Kencing, Waspada Fimosis !
“Dok, anak saya pipis itu kelihatan menggelembung dan mengeluh terasa sakit, proses kencingnya juga lama dan sedikit. Kenapa yah, dok?. Dan akhir-akhir ini sering demam, lalu beberapa waktu lalu penisnya bengkak dan merah. Kata dokter spesialis anak, itu disebut fimosis dan harus segera disunat.” demikianlah rentetan keluhan dan pertanyaan orang tua saat datang dan konsultasi ke Rumah Sunat Sidoki Makassar.
Menurut Arthur S. McPhee, dkk, fimosis adalah kondisi yang menggambarkan bahwa lubang kencing yang sempit dan biasanya penderita mengalami kesulitan menarik kulup penis. Bentuk patologis tersebut seringkali ditemui pada pada anak-anak berusia 2-4 tahun. Kondisi tersebut dapat berbahaya dan seringkali berhubungan dengan temuan adanya iritasi, infeksi lokal, nyeri saat berkemih (disuria), dan perdarahan (bleeding).
Istilah fimosis berasal dari bahasa Yunani, dengan terjemahan literal dari “muzzling”. Kondisi tersebut seringkali mengarah pada keadaan proses patologis pada kulit yang tidak dapat ditarik. Di indonesia, kasus fimosis tercatat + 150 ribu kasus per tahun. Bagi masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya makassar istilah fimosis lebih sering dikenal dengan bahasa lokal “penis buta”.
Ada beberapa penyebab fimosis antara lain:
- Jaringan Parut. Kondisi ini terjadi akibat infeksi daerah kulup. Jaringan parut akan membuat elastisitas kulit berkurang yang membuat lubang kencing tidak dapat melebar.
- Penuaan. Pada orang dewasa, penuaan membuat serat kolagen menurun, sehingga elstisitas kulit menurun dan menyebabkan sulitnya kulup ditarik ke belakang.
- Penumpukan Smegma. Smegma merupakan cairan putih yang terbentuk dari jaringan kulit mati di bagian kepala dan kepala penis. Penumpukan cairan tersebut akan membuat kulup menempel dan sulit ditarik ke belakang.
(Sketsa Fimosis dari beberapa type)
Apa yang terjadi jika penis mengalami fimosis?
Beberapa hal yang terjadi saat penis mengalami fimosis diantaranya: kondisi penis dengan rasa nyeri, gatal, dan bau, tampak kemerahan karena bengkak, adanya penumpukan cairan serta rasa nyeri saat buang air kecil. Pada laki-laki dewasa fimosis akan memicu rasa sakit saat berhubungan intim, kulit kepala penis membelah atau kurangnya sensasi saat ereksi.
Pengalaman kami di Rumah Sunat Sidoki Makassar menemukan banyak sekali kasus fimosis. Para orang tua pasien mengatakan bahwa keluhan saat kencing merasakan nyeri atau penisya menggelembung saat pipis. Sebagian mereka mengeluh tidak bisa menuntaskan BAK sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama saat kencing, bahkan sering mengalami demam.
Tim dokter Rumah Sunat Sidoki Makassar akan melakukan tindakan sunat/khitan saat menemukan kasus fimosis, jika kondisi penis tidak sedang dalam kondisi radang atau bengkak. Dokter kami di Sidoki sudah sangat sering menangani kasus penis fimosis dengan kondisi ujung lubang kencing yang sempit dan kulup yang sangat melengket di kepala. Biasanya ditemukan kotoran smegma yang sangat banyak, berbau khas, dan melengket.
Apa yang terjadi jika fimosis tidak segera disunat?
Ada beberapa hal yang menjadi resiko kesehatan saat fimosis jika tidak segera di sunat, antara lain:
- Mengalami infeksi saluran kencing yang berulang.
- Mengalami infeksi pada ujung penis
- Cedera kulup yang berulang.
- Mengalami eksim, yaitu kondis penis yang kronis menjadi gatal, merah, kering, dan pecah-pecah.
- Mengalami psoriasis, yaitu kondisi yang menyebabkan bercak kulit menjadi merah, bersisik, dan berkerak.
- Mengalami lichen planus, yaitu ruam gatal dan dapat mempengaruhi bebrapa area tubuh, namun tidak menular.
Prosedur dalam mengatasi kasus fimosis
Dalam mengatasi kasus fimosis dilakukan tergantung usia dan tingkat keparahannya. Berikut prosedurnya, antara lain:
- Pengobatan Krim Kortikosteroid adalah pengobatan yang biasanya efektif untuk membantu melunakkan ujung kulit penis. Krim diberikan selama 6-8 minggu, jika kulit sudah lunak dan dapat ditarik ke belakang, maka penggunaan krim bisa dihentikan.
- Prosedur Operasi yaitu tindakan sirkumsisi atau sunat, jika kondisi pengobatan dengan krim tidak berhasil atau gagal. Sunat dilakukan dengan membuka perlengketan, lalu menghilangkan kulup penis.
Para tim medis Rumah Sunat Sidoki Makassar sudah sangat sering melakukan tindakan sirkumsisi/sunat dengan kasus fimosis. Rata-tata usia pasien fimosis yang ditangani oleh dokter di Sidoki berusia 0 tahun hingga 8 tahun. Kemudian proses perawatan luka pasca tindakan sunat itu semua dilakukan oleh tim medis Rumah Sunat Sidoki, hingga sembuh total dengan hasil yang memuaskan.
Pada dasarnya, hasil sunat kasus penis fimosis itu sama halnya dengan hasil sunat pada umumnya. Perbedaannya hanya pada saat tindakan membebaskan penis dari kulup yang menutupi kepala penis. Pada proses penyembuhan mungkin memerlukan waktu cenderung sedikit lebih lama disebabkan bekas perlengketan kulup dengan kepala penis yang seringkali banyak ditemuka. Pada anak usia 0-5 tahun proses penyembuhannya relatif lebih cepat disebabkan proses regenerasi sel lebih cepat pada usia tersebut.
Setelah tindakan sirkumsisi atau sunat selesasi dilakukan, maka kekhawatiran orang tua akan hilang dan mereka merasa lega. Dan gejala-gejala yang sering dikeluhkan si anak pun tidak muncul lagi. Namun tetap harus menjaga kebersihan penis.
Tim Medis Rumah Sunat Sidoki terus akan memberikan edukasi dan pelayanan dengan skill yang profesional. Kami berpengalaman dalam tindakan sunat untuk berbagai kasus penyulit sunat terutama dalam kasus fimosis baik pada bayi, anak-anak, hingga dewasa. Kami berpengalaman melakukan tindakan sunat dengan berbagai metode sunat. Kami juga memberikan harga yang terjangkau, namun fasilitas dan pelayanan hingga sembuh. Demikian segala kemudahan yang kami hadirkan untuk Anda. (uchiLatief)
Untuk informasi dan konsultasi serta layanan Sunat di Sidoki Ahlinya Sunat Makassar bisa berkunjung ke Graha Pena Fajar jln. Urip Sumiharjo No.20 Makassar atau ke :
WA: 0811 443 922
Fb; Sidoki Ahlinya Sunat
IG : sidoki_ahlinyasunat
Web: www.sidokiahlinyasunat.com